Hiruk-pikuk suasan lapangan sekolahan yang cukup luas tersebut perlahan mulai menyepi dibawa oleh angin yang sesekali terdengar suaranya, tentu saja sudah mulai sunyi, sebab bebrapa menit lagi lonceng tanda waktu istirahat akan berbunyi. Dalam waktu tersebut terlihat beberapa siswa yang sepertinya mereka siswa yang paling senior disekolah tersebut, berteduh dibawah pohon besar yang cuma ada satu dilingkungan sekolah itu.
Terdengar duru nafas beberapa dari mereka yang masih belum normal akibat dari usai bermain, dalam lingkungan yang semakin sunyi tersebut deru nafas tadi hilang seketika saat salah seorang teman bertanya kepada sahabatnya ;
Kei, kenapa tadi hanya nonton aja, dan tidak ikut main gala?
Aku telat tadi keluar kelas, dan yang lain udah banyak yang nunggu giliran.
Kan gak harus nunggu, kamu tinggal bilang aja tadi biar aku suruh gantian.
Gak enak ah kalau gitu, dia udah duluan ikut, aku kan datangnya belakangan.
Inilah si Kei ini terlalu banyak gak enaknya, terus tadi ngapain gak langsung kelapangan?
tadi dengerin carita teman-teman yang cewe, mereka lagi cerita tentang nanti mau masuk SMP yang mana gitu.
Setau aku rayon sekolah kitakan SMP 3 mana bisa ke yang lain. tegas Tama
Bisa, sahut Riky, kalau diurus bisa saja jelasnya
Kalau bisa diurus aku mau masuk SMP 1 lah. jelas Tama
kalau kau Ki mau masuk mana?
Aku pengen jugalah masuk SMP 1.
Kalo bisa kita harus masuk SMP 1 semua, jadikan bisa sama sama terus, gimna menurut kamu Yan?
Aku sih bebas aja.
Kei kamu gimana?
Aku kayaknya tidak di sini ngelanjutnya.
Tidak disini bagaimana?
Aku kemungkinan tidak lanjut di Nias.
Kenapa? kalian sekeluarga mau pindah? selidik Tama
Bukan Tam, Aku mau masuk Pesantren gitu, tapi belum tau pesantren yang mana mangkanya aku juga bingung.
Kakak aku kan Pesantren juga Kei, jelas Riki
Dimana?
Di Padang Panjang, Sumatera Barat, kalau gak salah Dinniah Annisa namanya.
Kalau itu aku tau, itu khusus perempuan jelas Kei
teng teng teng…..
Percakapan itu terhenti dengan berhamburannya mereka menuju kelas.
Posting Komentar