Oleh Krisna Savindo
Permasalahan yang menyangkut pada citra Islam saat ini sudah sangat mengakar, dan juga sudah seperti jaring laba-laba, yang segala sesuatunya terhubung dan menyinggung banyak aspek. Setelah dahulunya Islam pada awalnya terbagi menjadi dua kelompok, kemudian pada masing-masing kelompok memunculkan berbagai macam aliran, mazhap, organisasi, partai politik, dan bajak jenis lainnya sampai pada saat ini banyak menghasilkana berbagai macam pemikiran dalam islam itu sendiri, yang menghasilkan ideologi yang berbeda. adapun aspek yang terhubung bagai jaring laba-laba yang saya maksud adalah, Islam sendiri sudah menyinggung aspek ekonomi, sosial, politik, yang masing masing aspeknya juga punya beragam sudut pandang walaupun masing masing mengatas namakan Islam sendiri. Keberagaman tersebut tentu memunculkan pertanyaan, lantas yang baik dan benar yang mana, untuk dapat kita ikuti...?
Permasalahan yang menyangkut pada citra Islam saat ini sudah sangat mengakar, dan juga sudah seperti jaring laba-laba, yang segala sesuatunya terhubung dan menyinggung banyak aspek. Setelah dahulunya Islam pada awalnya terbagi menjadi dua kelompok, kemudian pada masing-masing kelompok memunculkan berbagai macam aliran, mazhap, organisasi, partai politik, dan bajak jenis lainnya sampai pada saat ini banyak menghasilkana berbagai macam pemikiran dalam islam itu sendiri, yang menghasilkan ideologi yang berbeda. adapun aspek yang terhubung bagai jaring laba-laba yang saya maksud adalah, Islam sendiri sudah menyinggung aspek ekonomi, sosial, politik, yang masing masing aspeknya juga punya beragam sudut pandang walaupun masing masing mengatas namakan Islam sendiri. Keberagaman tersebut tentu memunculkan pertanyaan, lantas yang baik dan benar yang mana, untuk dapat kita ikuti...?
Sebagai dasar adanya transformasi pemikiran tersebut, telah banyak dimanfaatkan sebagai modal untuk mempengaruhi Umat Islam dengan berbagai macam tujuan dengan banyak kepentingan. Agar tidak terlalu luas pembahasan tersebut saya akan mengambil sudut pandang dari kasus phobia islam saat ini. Sadar atau tidak sadar banyak kejadian-kejadian yang mencitrakan Islam sebagai agama kekerasan, yang saya lihat sendiri dimulai dari adanya tragedi pesawaat yang dianggap milik orang Islam Alqaedah, menabrakkan pesawatnya ke gedung WTC. tragedi itu dianggap sebagai tragedi yang sangat tidak manusiawi dilakukan orang islam, belum lagi adanya pemboman di Bali yang membuat paradikma orang banyak itu perbuatan-perbuatan teroris, yang pelakunya adalah orang-orang islam radikal. Padahal kita juga tidak tahu pasti apakah banar orang islam ynag melakukannya, apakah benar Islam yang di pahaminya. Pemahaman yang dibangun dan disampaikan kepada publik begitu bahayanya pemahaman Islam radikal itu. Saya pun menjadi tidak mengerti kenapa disebut radikal, apa makna radikal sebenarnya...?
Radikal sendiri dalam kamus besar bahasa Indonesia dartikan "secara mendasar" (sampai kpd hal yg prinsip), kemudian dilanjutkan pemaknaan "amat keras menuntut perubahan" dan dibuat (undang-undang, pemerintahan). Dari KBBI yang mengartikan makna dari kata radikal terlihat adanya pemaknaan yang mengarahkan citra dari radikalisme, membuat pendapat sendiri terhadap maknanya. Sementara dalam tunggalnya radikal diartikan secara mendasar, menyinggung hal-hal yang prinsip. Apabila disandingkan menjadi Islam yang secara mendasar dan prinsip, menurut saya sandiri Islam yang baik itu Islam yang mampu memaknai Islamnya secara mendasar dan menyentuh hal-hal prinsip dalam ajaran Islam. Namun yang terjadi adanya upaya merubah citra Islam Radikal seperti yang saya sampaikan tadi, Islam yang radikal dianggap Islam yang salah, Islam yang berlaku menyimpang, malahirkan terorisme, melakukan kekerasan, melakukan pembunuhan dan banyak lain defenisi yang di bentuk untuk merubah pandangan masyarakat sendiri, yang pandangan tersebut sampai kepada umat Islam sendiri, sehingga umat islam menghindarinya dan takut dengan adanya beragam pemahaman islam.
Dari hal tersebut masyarakat menjadi phobia terhadap Islam, sehingga citra yang dibangun oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, atau orang-orang yang yang sengaja memabangun citra tersebut, membuat umat Islam sendiri takut, sehingga menghindari untuk mau mempelajari Islam lebih mendalam, mendasar sampai kepada hal-hal yang prinsip.
Sadar atau tidak kondisi tidak mau mempelajari Islam itulah yang sangat diinginkan oleh kelompok yang merekayasa tersebut. Setelah umat Islam sendiri takut, dan menghindari mempelajari islam secara mendasar, umat Islam akan jauh dari Al-quran dan Sunnah Rasul, kemudian umat Islam sendiri akan jauh dari nilai-nilai ajaran Islam.
Ujung dari kondisi tersebut, akan berakhir kepada tuntutan tidak bersatunya umat Islam, kemudian dengan mudahnya dapat dipecah belah, dapat diadu domba, maka dengan mudah pula kekuasaan dapat diambil oleh mereka yang menginginkan kekuasan dalam hidupnya, megatur ekonomi, mengendalikan sosial.
Seharusnya umat Islam harus mau mempelajari ajaran Islam secara kaffah, secara mendasar. Sebab dasar dari Islam itu adalah Al-quran dasar dimana Rasulullah swt. mengajarkan Islam kepada umatnya, yang dari situ tercermin akhlaknya, sehingga disebut Rasulullah itu adalah Al-quran berjalan, aktivitasnya adalah Al-quran, itulah yang membuat Rasulullah Istimewa, membuat masyarakat pada zamannya jatuh hati padanya.
(h)
BalasHapus(p)
Hapus