Jenis Film : Drama
Produser : Rizaludin Kurniawan
Sutradara : Benny Setiawan
Penulis : Benny Setiawan
Produksi : Semesta Productions, TB Silalahi Center
Pemeran :
Vino Giovani Bastian sebagai Ronggur
Ajil Ditto sebagai Tedy
Marsha Timothy sebagai Andini
Haykal Kamil
Boris Bokir
Ramon Y. Tungka
Mathias Muchus sebagai Sersan Tebe Silalahi
Jajang C Noer
Fadhel Rayhan
Vinessa Inez
Paloma Kasia
Kodrat Saryo
Tri Yudiman
Zerio Jeffry
Iqbal Daniar
J. Sebastian
Julian Kunto


Synopsis

Film ini berlatar belakang tentang kisah cinta yang terlalu mencintai. Cinta yang kadang tersesat dalam menemukan kebenaran. Seperti sersan Tebe yang mendidik anak-anaknya layaknya pasukan tempur karena cintanya yang luar biasa kepada mereka. Maka ketika Ronggur, anak sulungnya menjadi pemberontak dalam keluarga, terjadilah konflik mendalam antara ayah dan anak. Ronggur yang sesungguhnya mewarisi tabiat keras ayahnya menemukan cinta dalam diri Andini, seorang wanita ningrat yg berbeda agama.

Film ini adalah tentang mimpi sersan Tebe yang ingin hidup dengan tenang dan damai mengandalkan uang pensiunan tentara dan memilih pulang untuk membangun kampung halamannya. Tapi Ronggur menolak, ia ingin membuktikan bahwa selama ini ayahnya salah memilih jalan hidup. Dengan penuh siasat Ronggur menjelma menjadi pentolan mafia narkoba dan merebut Andini dari orangtuanya yang tak merestui hubungan mereka.




Apakah pada akhirnya setiap anak manusia sanggup menggapai mimpi dan merenangi takdirnya dengan bahagia? diantara gemerlapnya jakarta dan ketenangan danau toba..sersan tebe, ronggur dan andini merajut drama perjalanan mereka. Di danau Toba jualah MIMPI dan CINTA mereka bermula.

Ulasan

Film ini telah menempatkan aktor-aktor yang tepat untuk mampu tenggelam dalam karakternya, membawa pada penonton untuk larut dalam cerita, film ini tergolong ringan namun kompleks dengan kisah konflik keluarga dan realita prinsip-prinsip manusia. 

Seorang ayah yang telah menjiwai kedisiplinan hidup dan prinsip memperjuankan kebenaran mencoba mendidik dengan keras ketiga anaknya, yang diantara anaknya ada yang menjadi cerminan sang ayah, cerminan keras sang ayah terbentur dengan dirinya sendiri dimana sang anak selama kecilnya tidak berada dalam bimbingan sang ayah yang sejatinya telah lama merindukan hal tersebut.

Film ini layak untuk ditonton untuk kita yang telah lama jauh dari ayah, juga cocok untuk kita yang telah jadi ayah dan calon ayah, sebab ada banyak pesan-pesan kekurangan dan kelebihan yang dapat di jadikan pelajaran. Film ini mampu menyatukan haru biru tawa bahagia untuk mengaduk-aduk perasaan yang menonton, penonton juga dibuat ragu untuk berpihak kepada peran-peran yang nyata untuk memposisikan kondisi yang pernah dialami, mempertimbangkan untuk memilih antara mimpi dan prinsip, keyakinan, keluarga saudara, anak orang tua, adik, semua disajikan dalam film ini.

Dalam film ini juga menyajikan kebudayaan yang berbeda, namun masih dapat dipersatukan, mencerminkan kondisi multikulturan Tanah Air Indonesia dan mengingatkan kita bahwa di Sumatera Indonesia ada sepenggal Surga layak untuk ditonton bersama keluarga.

Menurut saya pesan yang paling perlu untuk kita ambil dan simpan dari film ini adalah bahwa seseorang yang sukses itu adalah orang yang sudah berhasil menjadi orang Baik.

Posting Komentar

 
Top