Oleh Krisna Savindo

Berawal dari matakuliah perpajakan, yang satu-satunya paling teringat sampai detik ini. pada saat itu seorang dosen bertanya kepada mahasiswa yang sedang duduk manis di ruangan yang sederhana tanpa pendingin ruangan.

Kalian ada yang tau kenapa kita masyarakat harus membayar pajak...?
suara-suara yang tidak terlalu ribut di ruangan itu perlahan menghening, mungkin sebahagian para mahasiswa tidak tau, namun banyak pula yang merasa bingung dengan pertanyaan yang diajukan oleh dosen, mungkin juga ada yang memiliki jawaban sendiri tapi malas atau tidak punya keberanian untuk menyampaikan isi pikirannya, bisa jadi takut lantaran jawabannya yang bisa saja salah.

Sang dosen terus menagih para mahasiswa untuk menjawab, sambil asik memperotes kediaman mahasiswa tiba-tiba ada yang mengangkat tangan, untuk diizinkan bebicara menyampaikan pendapatnya, setelah ada satu yang berani, maka menyusul mahasiswa dan mahasiswi lainnya untuk menjawab pertanyaan sang dosen. para mahasiswa dan mahasiswi menjawab dengan beragam, namun dapat disimpulkan dari jawaban mereka meliputi tentang pajak dipergunakan untuk membayar pembangunan yang ditujukan untuk masyarakat pembayar pajak itu sendiri, dan tentang sebagai menggaji pemerintahan juga.

Setalah tidak ada lagi yang mencoba menjawab sang dosen bertutur :
tidak ada yang salah dengan jawaban kalian, hanya saja tidak sesuatu yang substansi dan juga bukan hal yang fundamen dari kenapa masyarakat harus membayar pajak.

Kenapa kita sebagai masyarakat Indonesia Wajib membayar pajak dikarnakan Indoneisa ini adalah sebuah organisasi. Maka setiap masyarakatnya adalah anggota organisasi, dan setiap anggota Wajib membayar iuran untuk dapat keberlangsungan organisasi tersebut.

Sentak langsung mengingat Bapak Mohammad Hatta saat mendengar penjelasan dari dosen. Pada masa Pak Hatta melanjutkan sekolahnya di Kota Padang, iya sudah aktif berorganisasi, salah satunya iya aktif di organisasi Jong Sumatera Bond sebagai bendahara. Pada buku Otobiografi Untuk Negeriku iya menyampaikan yang terpenting dari berorganisasi bukan hanya tentang eksistensi organisasi, atau juga rapat serta keaktifan anggotanya dalam bekerja, dibalik itu semua iuran anggota sebagai sesuatu yang penting untuk terus dijalankan, Pak Hatta pada saat itu selalu berusaha untuk menagih iuran dari setiap anggota, hal tersebut demi kelangsungan organisasi, bagai mana organisasi dapat berjalan apa bila untuk hal logistik organisasi tidak dapat terpenuhi.

Banyak lagi partikel-partikel yang terbangun dalam fikiran termasuk dari pengalaman diri sendiri, sehingga benar bahwasanya Indonesia ini adalah suatu organisasi. Organisasi dalam kategori Negara, sehingga disebut Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Berladaskan dari hal yang subtansi tersebut, maka dalam hal ini President adalah sebagai pemimpin dari organisasi, dan para mentri adalah ketua atau manajer dari setiap bidang atau divisi, maka untuk setiap dinas adalah Biro atau lembaga sebagai pengurus serta pelaksana program kerja sesuai tugas khususnya, dan kepala setiap daerah adalah bagian dari Badan Koordinasi, Cabang, dan seterusnya sampai pada ruang lingkup RT dan RW. Para Dewan Perwakilan, tentunya seperti namanya perwakilan rakyat untuk menyampaikan aspirasi dan mengawal dan menjamin keberlangsungan atas hak-hak dan kewajiban rakyat sebagai anggota dari organisasi. Untuk unsur-unsur yang lain dapat masing masing kita ambil persamaannya.

Tidak untuk mangajak membayar pajak atau iuran saja, sebagai anggota organisasi banyak hal kewajiban yang harus kita penuhi, dibalik kita menuntut hak sebagai anggota. Untuk pendidikan dalam perspektif yang berbeda, pendidikan juga menjadi suatu kewajiban bagi anggota sebagai mana adanya training dalam suatu organisasi untuk anggotanya, hak anggota untuk menuntut agar dapat terselenggaranya pendidikan yang baik dari negara maka wajib seharusnya bagi anggota untuk mengikuti pendidikan yang disediakan, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, yang kelak tidak hanya bermanfaat pada individu anggota, namun juga sangat bermanfaat bagi organisasi itu sendiri jika memiliki sdm atau anggota yang berkualitas. Taukah kita bahwa negara yang maju tidak mengandalkan kekayaan sumber daya alamnya, melainkan sebuah negara maju dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusianya. Selanjutnya SDM tentu perlu juga dijamin kesehatannya, sebab ada semboyan mengatakan, dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.

Dalam aspek lain juga perlu kita sadari sebagai anggota organisasi untuk menjaga nama baik organisasi sendiri, banyak cara untuk menjaganya, diantaranya dengan menjaga sikap prilaku sesuai aturan secara umum sesuai ketentuan yang di atur dalam undang-undang, sesuai norma yang yang diatur dalam lingkungan, singkatnya, dengan menjadi kan diri menjadi orang baik secara tidak langsung kita sudah membentuk kepribadian yang mencerminkan dan membawa nama organisasi, terlebih bila kita mau mematuhi aturan-aturan, ajakan-ajakan yang diserukan oleh organisasi, dengan itu sama saja kita juga mendorong kemajuan organisasi.

Muda-mudahan dari beberapa hal tersebut, para pembaca sudah dapat menyandingkan antara bernegara dan berorganisasi, sebab apapun profesi, satutus, jabatan dan lainnya akan tetap sebagai anggota organisasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Secara definisi yang sederhana organisasi adalah kumpulan orang-orang yang membentuk kelompok untuk mencapai suatu tujuan. Maka dari itu tentunya keperadaan individu-individu yang mengaku sebagai bangsa Indonesia telah memberi kesimpulan bahwa bangsa ini adalah kelompok yang tinggal di wilayah yang diakui bersama bernama Indonesia. Berangkat dari definisi sederhana tadi perlu adanya kesadaran besar bahwa kita sebagai warga negara adalah sebagai anggota organisasi, yang tentu memiliki tujuan bersama. Kemerdekaan Bangsa Indonesia telah dihantarkan di Gerbangnya oleh pendahulu pada tahun 1945 tepatnya pada 17 Agustus. Maka senlanjutnya untuk berjalan menuju Kemerdekaan yang hakiki dalam arti seluas-luasnya sebgai tujuan bersama memerlukan usaha-usaha untuk mencapainya. Dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuan tidak lah dapat dicapai dengan usaha sendiri-sendiri, sebab ikhwal tersebut langsung manafikkan keorganisasian itu sendiri. Untuk mencapai tujuan-tujuan itu perlu adanya kontribusi bersama, usaha bersama untuk mencapai tujuannya.

Dalam Islam sangat jelas seruan bahwa untuk memperkuat suatu kaum maka harus adanya bejamaah dan solid, karna saat bergerak sendiri-sendiri setiap masalah akan sulid diselesaikan, namun sebaliknya dengan bersama kita mampu menyelesaikannya, dan mewujudkan cita-cita. Begitu pula dalam berorganisasi, bagai mana mungkin tujuan organisasi dapat dicapai dengan gerakan individual, seharusnya keinginan untuk mencapai tujuan bersama mengisi kemerdekaan perlu adanya persatuan yang satu untuk berusaha mewujudkannya. Apabila kita mampu untuk kompak dan satu sebagai mana pengakuan pada diri kita sendri, maka sangat dekatlah kita semua dengan kemerdekaan tersebut. Dengan kompak bersatu kita dapat menyelesaikan segala masalah.

Jika kita bersatu padu maka ridak akan ada lagi halangan rintangan, bahkan tidak akan lagi ada jajahan yang berani mencoba untuk mengganggu dengan segala macam bentuk penjajahannya. Maka hal tersebut menjadi kesadaran kita sebagai warga negara, sama halnya sebagai anggota dalam sebuah organisasi. Harus bersama menghapuskan kebencian, membangkitkan rasa persaudaraan agar apa yang menjadi cita-cita bersama dapat kita wijudkan dan nikmati bersama pula.

Kuncinya kita tidak boleh terpecah, maka kita harus bersatu. jangan biarkan kejahatan yang bersatu danterorganisir, sementara kita harus melawannya sendiri-sendir. Cobalah untuk kita yang baik berani dan bersatu, maka tidak akan ada kejahatan yang berani melawannya.

Posting Komentar

 
Top