Oleh Krisna Savindo

Terkait banyaknya kenaikan tarif harga yang mencekik rakyat oleh keputusan pemerintah pada mula awal tahun 2017, Mulai dari kenaikan tarif listrik untuk rakyat kecil dengan pelanggan berdaya 900 VA, biaya mengurus STNK dan BPKB hingga kenaikan harga BBM, ternyata beban tersebut mulai dirasakan oleh masyarakat. Akumulasi dari penderitaan rakyat tersebut, membuat mahasiswa di Solo mulai jengah dengan kebijakan-kebijakan pemerintahan Jokowi-JK. Reaksi dari kejengahan tersebut dapat dilihat dari berita aksi yang terjadi pada tanggal 6 januari 2017.

Sementara itu dikabarkan oleh media online Media Harapan Hari Minggu 8 Januari 2017, KM ITB  (Keluaga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung) juga telah mengeluarkan Pernyataan sikapnya terkait dengan kebijakan- Kebijakan Jokowi yang mereka nilai sangat rancu dan tidak berpihak pada rakyat.

KM ITB mengeluarkan surat ancaman akan menduduki Gedung DPR/MPR RI jika dalam waktu 90 hari presiden Jokowi tidak merespon Surat Terbuka yang mereka layangkan. Mahasiswa ITB akan meminta (MPR) Majelis Permusyawaratan Rakyat menggelar Sidang Istimewa untuk meminta Pertanggungjawaban Jokowi selaku Kepala Negara atas tindakan-tindakan Pemerintah yang dianggap tidak sesuai dengan konstitusi UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bagai mana mungkin para mahasiswa tidak jengah, terlepas dari hari ini mahasiswa sebagai agen of change memiliki keilmuan dan pemahaman yang kritis terhadap dampak kebijakan pemerintah, mereka juga adalah rakyat, besar efek domino yang juga mereka rasakan, sebab tentu akan muncul keluhan di ujung telepon tentang kenaikan biaya kebutuhan hidup dari Ibu mereka, ayah mereka, sebagai orang yang bertanggungjawab terhadap kelangsungan hidup dan pendidikan anaknya.

Merespon Sikap tersebut tersebar pesan Broadcast  kepada seluruh mahasiswa sebagai berikut :

SERUAN AKSI BEM SELURUH INDONESIA
Hidup Mahasiswa!
Hidup Rakyat Indonesia!
Jika hari ini pemerintah sewenang-wenang dalam menetapkan kebijakan, serta saling lempar-melempar tanggung jawab, maka hanya ada satu kata, LAWAN!
Harga-harga naik di awal tahun 2017, menunjukan prospek dan kualitas kerja pemerintah yang nyata. NYATA MEMERAS RAKYATNYA !
Rezim kali ini seakan main-main, memerintah negara yang kualitasnya bukan main, sehingga harga diri bangsa serta kesejahteraan rakyat jauh dari kata bahagia.
Maka, saya menyerukan kepada seluruh mahasiswa Indonesia, turunlah ke jalan !
Ramaikan jalanan dan buatlah parlemen jalanan !
Jika hari ini parlemen sesungguhnya lemah dalam memanggul amanah.
Turunlah ke jalan !
Ramaikan jalanan dan tetaplah menjadi singa di jalanan.
Aumkan keresahan rakyat atas kegagalan pemerintahan mengelola negara!
Maka tetapkanlah!
12 Januari 2017
Sebagai aksi serentak mahasiswa di seluruh wilayah Indonesia !
Maka tetapkanlah!
Aksi 121 adalah aksi bela rakyat !
Maka tetapkanlah!
Jika pemerintah masih bercanda mengelola negara
Maka REFORMASI JILID 2 harus menggelora!
Bergeraklah!
Turunlah ke jalan!
Jika penjajahan masih ada, bahkan dari saudara sendiri
Maka semboyan kita tetap, MERDEKA ATAU MATI!
“Karena memimpin tidak sebercanda itu.”
Hidup Mahasiswa!
Hidup Rakyat Indonesia!
TTD
KOORDINATOR PUSAT BEM SELURUH INDONESIA
KETUA BEM UNJ
BAGUS TITO WIBISONO

Dengan tersebarnya seruan melalui pesan tersebut, maka aksi pada tanggal 12 Januari 2017 menjadi MAKLUMAT 121 AKSI BELA RAKYAT.


Bergerak lah wahai mahasiswa, turunlah ke gelangang, ke jalan, suarakan jeritan rakyat, rakyat hanya berharp pada kalian wahai mahasiswa. Tanggungjawab perubahan nasib rakyat ada ditangan kalian mahasiswa, pemuda intelek sebagai bagian perwakilan masyarakat, masyarakat yang cerdas dan kritis, jangan surut nyali dan suaramu untuk melawan pemerintahan yang mencekik rakyatnya sendiri. Aksi adalah pestanya mahasiswa yang sesungguhnya.

Posting Komentar

 
Top