Oleh Krisna Savindo

Progres pengembangan menciptakan Wirausawan Muda sampai saat ini terus berjalan, usaha dan upaya pergerakan dilakukan pada berbagai aspek, meski belum tergolong maksimal dilihat dari pencapaian hingga saat ini yang belum memenuhi target, namun persiap-persiapan efek bola salju tengah diupayakan. Kemunculan ragam kategori deskripsi dari maca bentuk dari kewirausaahan yang telah dijelaskan pada artikel sebelumnya tentang Memahami Entrepreneur Pada Substansi Yang Lebih Luas sebagai bukti bahwa hari ini pergerakan semangat Entrepreneur terus mengalir.

Sebelum membahas satu persatu tentang jenis-jenis entrepreneur tersebut perlu adanya pembahasan tentang mitos mitos entrepreneur yang kerab membeku dipikiran masyarakat luas, sehingga berakibat pada adanya gangguan mental untuk memulai menjadi seorang wirausahawan.

Mitos paling mendasar yang banyak ditemukan pada masyarakat Indonesia adalah tentatang anggapan bahwa Entrepreneurship merupakan sebuah bakat genetis, bukan sebuah bidang ilmu ilmiah yang dapat dipelajari. Hal ini pernah dibanta oleh Ciputra yang dialami sendiri pada dirinya, ia mengatakan bahwa semua orang dapat mempelajari entrepreneur dan dapat pula menjadi entrepreneur, tinggal tekad, kemauan dan kerja keras yang dapat mewujudkannya.

Tidak berhenti pada mitos itu saja, secara luas lagi sebenarnya banyak mitos-mitos yang berkembang ditemui dan hal tersebut tidak hanya di Indonesia saja, mitos lainnya juga banyak dijumpai di Negara lain. Menurut yang pernah dipaparkan ole Donald F. Kuratko ada sekitar 10 mitos yang popular pada masyarakat Dunia antara lain :

Mitos 1. Entrepreneur Adalah Seorang Pelaku Bukan Pemikir
Salama batasan kasus tertentu dapat dilihat bahwa entrpreneur memiliki kecendrungan orientasi pada tindakan, namun meraka tidak lepas dari situasi berfikir, berfikir sistematis dalam merencanakan tindakan itu sendiri, maka masing-masing peran juga bagian dari entrepreneur.

Mitos 2. Entrepreneur Dilahirkan Bukan Diciptakan
Anggapan bahwa tabiat, sifat, kepribadian Entrepreneur tidak dapat dipelajari dan di ajarkan, kebab mereka yang memiliki bakat pembawaan lahir. Hal ini telah dibantahkan dengan adanya paparan bakat seorang entrpreneur yang antara lain mencakup ke-agresif-an, inisiatif, motivasi, kemauan mengambil resiko, analitik serta kemampuan human relation. Dengan adanya penjelasan perihal bakat tersebut, banyak pendekatan-pendekatan serta study kasusus yang dapat dikaji untuk menguraikan karakteristik tersebut, sehingga hal ini secara tidak langsung menjadi pernyataan bahawa entrepreneur menjadi suatu disiplin ilmu yang dapat dipelajari oleh orang banyak termasuk kamu.

Mitos 3. Entrepreneur Mereka Adalah Penemu (Inventors)
pemikiran dari mitos ini diakibatkan oleh kurang dipahaminya visi tersembunyi dari entrepreneur. Walaupun dalam keadaan tertentu penemu dapat menjadi sekaligus entrepreneur. Namun banyak kasus yang dapat kamu lihat tentang sorang entrepreneur yang bukan dari seorang penemu.

Mitos 4. Entrepreneur Adalah Orang Yang Canggung Dalam Akademis Maupun Masyarakat
Mitos ini memang kerab menjadi inspirasi banyak orang, namun hal ini tidak sepenuhnya benar, perlu kamu ketahui terjadinya hal ini karana kondisi dari masyarakat serta sekolah-sekolah kita yang masih belum siap menerima bakat entrepreneurship yang ada pada diri seseorang.

Mitos 5. Entrepreneur Harus Sesuai dyngan persyaratan yang menjadi kriterianya
Benar bahwa ada kriteria tertentu dari entrepreneur, namun hal ini tidak lantas membuat kamu urung diri untuk menjadi seorang entrepreneur dikarnakan ada diantara kriteria tersebut yang belum kamu miliki. Sebenarnya kriteria tersebut akan mampu terkondisikan saat kamu menjadi entrepreneur.

Mitos 6. Uang Menjadi Suatu Yang Mutlak Diperlukan
Anggapan setiap bisnis membutuhkan uang untuk berjalan tidak dapat dibantah. Tetapi saat kamu menganggap ada tidak adanya uang atau banyak sedikitnya uang sebagai satu-satunya faktor menentukan kesuksesan, maka kamu harus mengubah pola pikir kamu.

Mitos 7. Perlu Memiliki Nasib Baik Menjadi Entrepreneur
Anggapan dalam mitos ini bukan menjadi sesuatu yang datang dengan sendirinya atau menjadi sebuah kebetulan tanpa adanya kerja yang baik. Yang harus kamu ketahui keberuntungan itu harus dibangun dengan cara membangun kesiapan diri sebelum peluang emas itu datang. Melakukan perencanaan, menetapkan tujuan serta keinginan, meningkatkan pengetahuan, melakukan inovasi merupakan dari proses pengkondisian dari keberuntungan itu. Intinya entrepreneur adalah yang terus menerus waspada dan belamra untuk merespon lingungan agar sesuai dengan keinginannya sendiri dengan keinginan masyarakat.

Mitos 8: Entrepreneurship Tidak Memiliki Tatanan
Jika dilihat sekilas beberapa entrepreneur muda tidak tampak banyak persoalan dalam mengelola bisnisnya, hal ini cendrung dianggap seorang entrepreneur tidak harus banyak mengatur bisnisnya. Sebenarnya masing-masing seorang entrepreneur memiliki sistemnya sendiri, dimana sistema tersebut sulit dipahami orang, hal ini dipicu oleh sistem berpikir mereka yang unik dan tidak banyak dipahami orang.

Mitos 9: Mayoritas Dari Usaha Baru Pasti Gagal
Banyaknya entrepreneur ditengah jalan membangun kesuksesannya sudah jatu dahulu. Kegagalan itu sangat sering dialami diberbagi aspek manapun tetapi bukan yal tersebut yang perlu diperhatikan. Yang menjadi bagian terpenting dari keggalan itu adalah bagai mana kamu dapat mengambil pelajaran dari kegagalan tersebut. Ketika pelajaran yang didapat mampu kamu jadikan pondasi langkah berikutnya, maka kamu akan semakin dekat dengan keberhasilan. Kegagalan dapat dijadikan motivasi serta proses yang harus dilalui dan dinikmati.

Mitos 10. Entrepreneur Ambil Risiko Kemudian Berfikir
Seharusnya memahami konsep risiko sebagai sesuatu yang telah diukur. Yang kamu harus ketahui keputusan apapun yang akan diambil nantinya selalu akan memiliki risiko, namun dengan melakukan pengamatan, kalkulasi dan penelitian kamu dapat mengukur risiko-risiko yang ada untuk dapat kamu pilih.


Dari banyak Mitos lainnya 11 mitos ini sering membuat banyak orang untuk mambatalkan niatnya untuk menjadi seorang entrepreneur, tetapi kamu tidak perlu kahawatir lagi karena mitos-mitos itu tidak perlu lagi membebani mimpi besar kamu para entrepreneur muda.

Posting Komentar

 
Top